Atlantis Indonesia

Suara Sonik Umumnya Terkait Dalam Tradisi …

Suara Sonik Umumnya Terkait Dalam Tradisi Memindahkan Batu-batu Berat.

Sebuah cerita oleh Indian Aymara setempat bagi para pendatang Spanyol yang mengunjungi Tiahuanaco tak lama setelah penaklukan, menceritakan asal usul kota pada Jaman Chamac Pacha, atau Penciptaan Pertama, jauh sebelum kedatangan suku Inca.

Penduduknya, kata mereka dahulu, memiliki kekuatan supranatural, yang mampu secara ajaib mengangkat batu dari dari tanah, yang “… dilakukan [dari tambang gunung] melalui udara dengan suara terompet”.

Legenda Maya mengatakan bahwa kuil Uxmal, di Meksiko dibangun oleh ras kurcaci, yang tampaknya hanya dengan bersiul “batu yang berat akan berpindah tempat”. Dikatakan bahwa jika seseorang berdiri di dasar Kuil piramid seperti penyihir dan bertepuk tangan mereka pada struktur batu di atas akan menghasilkan “suara kicau”.

Menurut penulis Yunani klasik, Thebes, ibukota Boeotia didirikan oleh Cadmus, kaum Fenisia yang terkenal. Ceritanya, Putra Jupiter bernama Amphion, mampu memindahkan batu-batu besar dengan suara kecapi harpa, hingga ia mampu membangun dinding Thebes.

Appollonius Rhodius, yang hidup pada abad ketiga SM, diingat dalam kisah puitis Argonautica ketika Amphion bernyanyi dengan keras dan jelas dengan kecapi emasnya lalu “batu dua kali lebih besar mengikuti jejaknya”. Tradisi yang ada di Cadmus secara jelas menunjukkan bahwa Thebes didirikan oleh imigran Phoenician yang menetap di sana pada abad ketiga atau kedua milenium SM.

Video :

https://youtu.be/57pwzIvDwCU

Sumber :

http://www.ancient-wisdom.com/sonics.htm

Exit mobile version