Atlantis Indonesia

Tablet Sumeria ke-10

Tablet Sumeria ke-10 : Anunnaki Membangun Piramid Bagian 2.

Namun NASA mungkin benar selama ini, karena Nibiru biasanya berlalu tanpa menyebabkan kerusakan. Tablet Sumeria menggambarkan jangka waktu sekitar 500.000 tahun, atau sekitar 138 orbit penuh, dan hanya ada satu referensi bencana yang disebabkan oleh Nibiru yaitu Air Bah).

Tepat sebelum banjir terjadi, sebagian besar Anunnaki kembali ke Nibiru, tetapi beberapa dari mereka memutuskan untuk tinggal. Mereka yang tetap tinggal, menyaksikan kehancuran dari “kapal angkasa”, sambil mengitari Bumi.

—-“Lalu kegelapan meliputi siang hari, dan pada malam hari Bulan seolah-olah ditelan oleh sebuah raksasa . Bumi mulai gemetar, oleh netforce (yaitu gravitasi atau gaya elektromagnetik) sebelum akhirnya disadari.

Ketika cahaya fajar bersinar, awan hitam muncul dari cakrawala. cahaya pagi berubah menjadi kegelapan. Kemudian suara guntur bergulir menggelegar, kilat di langit menyala. (…) Pada hari itu, pada hari yang tak terlupakan, Air Bah dengan suara gemuruh mulai membanjiri.”—-

Berikutnya, lapisan es kutub raksasa bertabrakan satu sama lain, pecah, dan jatuh ke laut, menciptakan tsunami raksasa. Gelombang tsunami bergerak menuju arah utara, menyapu daratan Abzu, yang merupakan wilayah tambang emas Anunnaki di Afrika Tenggara.

(Sebenarnya, Kota Metropolis tertua di Bumi terletak di Benua Afrika Tenggara, dan masa itu adalah 160.000 hingga 200.000 Tahun SM. Luas kota metropolis ini mencengangkan, sekitar 1.500 mil persegi (3.885 Km²) , bagian dari komunitas 10.000 mil
(25.899 Km²) persegi dan itu dibangun disekitar daerah ribuan tambang emas).

Gelombang pasang terus bergulung ke utara, hingga mencapai dan menenggelamkan kota Edin (yang berarti “[yaitu] rumah yang berbudi luhur”, ini adalah salah satu pemukiman Anunnaki pertama di Bumi. Ini juga disebut Eden dalam kitab suci, dan terletak di sekitar saat ini Teluk Persia) dan semua tanah yang dihuni para Anunnaki, berikut dengan tambang emas, Pangkalan Antariksa dan Kota mereka. Diantara manusia yang melarikan diri dari air bah ini yakni Ziusudra (Nuh dalam Kitab Suci) dan keluarganya, yang diam-diam diperintahkan oleh Enki untuk membangun sebuah perahu, dengan lapisan dari aspal (untuk membuatnya kedap air, bahkan jika terendam oleh gelombang air).

Badai besar dengan hujan lebat mulai terjadi. Gelombang pasang terus menyapu bumi selama tujuh hari, hingga akhirnya terhenti. Namun hujan deras terus berlangsung hingga empat puluh hari empat puluh malam. Ketika hujan berhenti, Ziusudra dan Ninagal mengarahkan perahu menuju Arrata (Gunung Ararat kini, yang terletak di Turki) puncak kembarnya masih terlihat. Mereka akhirnya menemukan lahan kering saat menuju puncak.

Kejadian ini berlangsung pada Shar ke-120, yaitu 432.000 tahun sejak Anunnaki tiba di Bumi.

Tapi ada manusia lain yang selamat dari Banjir Besar, tidak hanya Ziusudra dan keluarganya saja. kelompok lain yang selamat telah ditemukan oleh Anunnaki di Amerika, dan mereka adalah keturunan langsung dari Ka-di (Kain/Qabil), yang dihukum dan dibuang dari Edin (Eden dalam Kitab Suci), setelah membunuh saudaranya Abael (Abel/Habil) dalam suatu sengketa.

Bersambung….

Oleh Alexander Light, HumansAreFree.com
Referensi:

1. “The Lost Book of Enki” by Zecharia Sitchin and his official website;
2. Wayne Herschel’s “The Hidden Records”book and website;
3. NASA’s website;
4. Wikipedia;

Sumber :

http://humansarefree.com/2012/12/the-anunnaki-built-pyramids.html?m=0

Exit mobile version