Atlantis Indonesia

Masyarakat Pertama Jepang

Masyarakat Pertama Jepang : Kebudayaan Ainu dan Asalnya yang Tak Diketahui.

Asal usul Bangsa Ainu di Jepang tidak diketahui. Meskipun kata Ainu berarti “manusia”, yang menyatakan bahwa masyarakatnya berkomunikasi dengan bahasa yang tak menyerupai bahasa-bahasa lainnya di Bumi.

Sebagian besar dari Bangsa Ainu tinggal di pulau terbesar kedua di Jepang, yaitu Hokkaido, tetapi mereka juga mendiami pulau Utara Hokkaido serta Kepulauan Kuril dan Sakhalin.

Orang-orang Ainu yang unik dalam segala hal. Berbeda dengan suku-suku Mongoloid dari Timur Jauh lainnya, Ainu yang berkulit terang, berambut pirang, mata mereka tidak sipit, dan mereka sering memakai jenggot bergelombang yang tebal.

Para ilmuwan belum bisa menentukan darimana masyarakat ini berasal.

Ainu yang berkulit terang. Beberapa diantaranya memiliki rambut merah atau coklat dan mata hijau atau biru.

Beberapa pihak berspekulasi bahwa Ainu adalah keturunan dari ras yang sama seperti orang-orang asli di Amerika Utara. Sarjana lainnya berpendapat bahwa mereka adalah ras primordial (purba) Asia Timur, yang memunculkan Bangsa Jepang itu sendiri. Sebuah solusi yang ketiga dan agak sederhana yang ditawarkan oleh para sarjana adalah bahwa Ainu bermigrasi dari beberapa bagian timur dunia.

Ide-ide lainnya banyak, tapi karena kurangnya bukti untuk mendukung klaim ini.

Bangsa Ainu tidak memiliki sistem penulisan tapi begitu hafal sejarah dan nyanyian legenda mereka yang tanpa akhir yaitu epik terkenal bernama Yukara. Sejenis sajak yang dilakukan oleh penghapal profesional Ainu dengan tampilan yang rumit disertai ritual.

Budaya Ainu memiliki tradisi lisan yang kaya,pandangan reliji yang kompleks, seni yang indah, dan ritual erat kaitannya dengan alam dan sumber daya alam berkelanjutan mereka.

Bagi Ainu, segala sesuatu di alam perwujudan dewa atau roh yang meninggalkan tanah dewa dan mengambil bentuk fisik yang mengunjungi tanah Ainu.

Api, gunung, lembah, laut, hewan, tumbuhan, bahkan alat-alat dan pakaian yang dibuat dan gunakan, adalah kamuy (dewa).

Diyakini mereka bahwa dalam setiap hari kehidupan yang berlangsung harmonis dan damai ini terjadi berkat bantuan perlindungan dari para ‘dewa’ dan memberikan manusia makanan untuk penghidupan. Oleh karena itu, Ainu mendedikasikan berbagai tarian untuk para dewa dengan menyelenggarakan berbagai festival yang membuat keluarga dan “Kotan” (desa) supaya hidup damai.

Ainu mengatakan beberapa dewa mereka diantaranya berkulit biru.

Apa pendapat bangsa Ainu sendiri mengenai asal-usul mereka yang sebenarnya?

Menurut Ainu, nenek moyang mereka berasal dari langit. Dewa mereka Okiki Rumi Kumi turun ke bumi dalam cahaya terang shinta, yang berarti, “tempat asal” dalam bahasa Ainu. Ainu mengatakan bahwa dewa mereka adalah orang yang sangat baik hati mengajarkan mereka perbedaan antara benar dan salah dan memerintahkan mereka di “jalan yang benar.”

Selama ia tinggal di Bumi, ia juga membantu penduduk menyingkirkan iblis yang jahat.

Bahkan hingga kini, di zaman modern, ketika buaian dibuat Bangsa Ainu selalu menggambarkan matahari pada permukaannya. Hal ini karena Ainu percaya pencipta mereka dari luar matahari. Asal-usul Bangsa Ainu yang sebenarnya masih tetap menjadi misteri besar.

Sumber :

http://www.messagetoeagle.com/first-peoples-of-japan-ainu-civilization-and-its-unknown-origin/#ixzz4LI55zIXd

Exit mobile version