Atlantis Indonesia

BOROBUDUR bagaimana membangunnya? …

BOROBUDUR bagaimana membangunnya?

Cukup panjang, ini skedar itungan manusia 2,5%

MATERIAL PENYUSUN

Inti tanah atau pondasi Candi Borobudur dibagi menjadi 2 tanah asli dan tanah urug pembentuk bukit. Tanah urug ditambahkan di atas tanah asli sebagai pengisi dan pembentuk bangunan candi. Ketebalan tanah urug tidak sama walaupun terletak pada lantai yang sama antara 0,5-8,5 m. Dan batuan penyusun Candi Borobudur berjenis andesit.

Dasar analisa berdasar bukti fisik yang ditemui:

1. Bentuk bangunan. Candi berbentuk tapak persegi ukuran kurang lebih: panjang 123 m, lebar 123 m dan tinggi ± 42 m. Luas 15.129 m2.

2. Volume material utama. Material utama candi ini adalah batuan andesit berporositas tinggi. Diperkirakan terdapat 55.000 m3 batu pembentuk candi atau sekitar 2 juta batuan dengan ukuran batuan berkisar 25 x 10 x 15 cm. Berat per potongan batu sekitar 7,5-10 kg.

3. Konstruksi bangunan Borobudur merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan merupakan tumpukan batuan yang masif. Inti tanah juga sengaja dibuat berundak-undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi.

4. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen/perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk
Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur.

5. Borobudur terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bulat. Relief sebanyak 1460 panel. Terdapat 505 arca yang melengkapi candi.

6. Teknologi, pada saat itu belum ada teknologi angkat dan pemindahan material berat yang memadai. Diperkirakan menggunakan metode pesawat sederhana.

7. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan. Tidak ada informasi yang akurat. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun mulai 824 M – 847 M. Ada referensi lain yang menyebut bahwa candi dibangun dari 750 M hingga 842 M atau 92 tahun.

8. Pembangunan candi dilakukan bertahap.
-Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak, tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada susunan yang dibongkar.

-Tahap kedua, pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.

-Tahap ketiga, undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.

-Tahap keempat, ada perubahan kecil, yakni pembuatan relief perubahan pada tangga dan pembuatan lengkung di atas pintu.

Analisa perkiraan cara pembuatan Candi:

1. Dari data yang ada disebutkan bahwa ukuran batu candi adalah sekitar 25x10x15cm dengan berat jenis batu adalah 1,6 – 2ton/m3, ini berarti berat per potongan batu hanya sekitar MAKSIMUM 7.5 kg (untuk berat jenis 2 t/m3).
Nah, cukup ringan kan. Untuk beban 7,5kg rasanya tidak perlu bantuan jin untuk mengangkatnya.

2. Sumber material batu diambil dari sungai sekitar candi. Walaupun jumlahnya mencapai 2jt potongan, namun ringannya material tiap potong batu dan dekatnya jarak angkut, hal ini berarti proses pengangkutan pun dapat dilakukan dengan mudah tanpa pengluaran ongkos buat jin lagi.

3. Candi dibangun dalam jangka waktu yang cukup lama. Ada yang mengatakan 23 tahun ada juga yang mengatakan 92 tahun. Jika berasumsi paling cepat 23 tahun. Mari kita berhitung soal produktifitas pemasangan batu. Jika persiapan lahan dan material awal adalah 2 tahun, maka masa pemasangan batu adalah 21 tahun atau 7665 hari. Terdapat 2 juta potong batu. Produktifitas pemasangan batu adalah 2jt/7665 = 261 batu/hari. Produktifitas ini rasanya sangat kecil.

4. Lamanya proses pembuatan candi dapat disebabkan ada perubahan-perubahan design yang dilakukan selama pelaksanaannya. Hal ini mungkin dikeranakan adanya pergantian penguasa selama proses pembangunan candi.

5. Borobudur dilihat secara fisik begitu impresif. Memiliki 10 lantai dengan bentuk persegi dan lingkaran. Memiliki relief sepanjang dinding dan arca dalam jumlah yang banyak. Candi ini begitu memperhatikan falsafah yang terkandung dalam ukuran-ukurannya. Hal ini membuktikan bahwa Candi dibangun dengan konsep design yang cukup baik.

Dengan kesimpulan ini, masihkan mempertanyakan jika Borobudur bukan 100% buatan manusia?
Klo saya cuma satu, seperti apa bentuk otak Gunadharma 😕

Dikutip dari:
Budisuanda Manajement Proyek Indonesia, 2011

Exit mobile version