Atlantis Indonesia

Para Ilmuwan “Membuktikan” Bahwa Roh Tidak Mati, …

Para Ilmuwan “Membuktikan” Bahwa Roh Tidak Mati, Namun Kembali ke Alam Semesta.

Menurut dua ilmuwan terkemuka, otak manusia sebenarnya adalah ‘komputer biologis’ dan ‘kesadaran manusia’ adalah program yang dijalankan oleh komputer kuantum yang terletak di dalam otak, bahkan terus ada setelah kita mati. “Ketika para ahli menjelaskan setelah orang meninggal, roh mereka kembali ke alam semesta, dan tidak mati ‘.

Perdebatan tentang eksistensi roh, apakah roh seseorang abadi atau mati merupakan cerita tanpa akhir yang selama berabad-abad telah menjadi renungan para pemikir besar dalam sejarah universal. Sifat misterius yang terus mempesona berbagai bidang ilmu pengetahuan, namun kini sekelompok peneliti telah menemukan kebenaran baru tentang hal ini : “roh” tidak mati; namun kembali ke alam semesta.

Sejak tahun 1996, Dr. Stuart Hameroff, seorang Fisikawan dan Emeritus Amerika pada Departemen Anestesiologi dan Psikologi, dan Sir Roger Penrose, seorang ahli fisika matematika di Universitas Oxford, telah bekerja pada tataran Teori Kesadaran Quantum di mana mereka menyatakan bahwa roh tetap tersimpan dalam mikrotubulus sel-sel otak.

~Emeritus adalah kata sifat positif yang digunakan untuk menunjuk seorang pensiunan profesor, uskup, atau profesional lainnya. Untuk perempuan sering digunakan kata “Emerita”.

Dalam banyak kasus, istilah ini diberikan secara otomatis kepada semua orang yang pensiun pada peringkat tertentu. Untuk pensiunan profesor hal ini sudah menjadi hal biasa. Dalam kasus lain, digunakan ketika orang penting dalam sebuah profesi diberikan pensiun atau alih posisi sehingga mantan pangkat masih dapat digunakan dalam gelarnya. Ini sangat berguna untuk mempertahankan hak kekuasaan seseorang di dalam memberikan komentar, memberi ceramah, kuliah atau menulis subjek-subjek terkait dengan profesi mereka meskipun sudah pensiun.

Kata ini bisa ditulis didepan gelar (Emeritus Profesor) atau dibelakan gelar (Profesor Emeritus). Kebiasaan, “emeritus” ditampilkan sebagai bentuk pangkat sebelum nama seseorang (Professor Emeritus Ahmad).

Kata Emerere terdiri dari awalan e- yang berarti “keluar dari” atau “dari” dan merēre yang berarti “mendapatkan”.~

Dalam Teori “Provokatif” ini mereka menyatakan bahwa roh manusia ditampung dalam sel-sel otak pada struktur di dalamnya yang disebut mikrotubulus.

Kedua peneliti percaya bahwa otak manusia sebenarnya adalah “komputer biologis” dan “kesadaran manusia” adalah program yang dijalankan oleh komputer kuantum terletak di dalam otak yang bahkan terus ada setelah kita mati. ‘

Selanjutnya, kedua ilmuwan berpendapat bahwa apa yang manusia anggap sebagai “kesadaran” sebenarnya adalah hasil dari efek “Quantum Gravity” yang terletak dalam apa yang disebut ‘mikrotubulus. “Proses ini dinamakan oleh dua ilmuwan” Orchestrated Objective Reduction/Pengurangan Tujuan Diatur”(Orch-OR).

Teori ini menunjukkan bahwa ketika orang memasuki fase/tahap yang dikenal sebagai “kematian klinis,” mikrotubulus yang terletak di otak kehilangan keadaan kuantum mereka tetapi tetap menjaga informasi yang terkandung di dalamnya. Dengan kata lain – seperti para ahli menjelaskan keadaan setelah orang meninggal, roh mereka kembali ke alam semesta, dan tidak mati.”

Berbicara kepada Science Channel Melalui film dokumenter Wormhole, Dr. Hameroff mengatakan :

“Katakanlah jantung berhenti berdenyut, darah akan berhenti mengalir; mikrotubulus kehilangan keadaan kuantum mereka. Informasi kuantum dalam mikrotubulus tidak hancur, tidak dapat dihancurkan, lalu didistribusikan dan menghilang ke alam semesta pada umumnya. Jika pasien disadarkan, dihidupkan kembali, informasi kuantum ini dapat kembali ke mikrotubulus dan pasien mengatakan “Aku punya pengalaman mendekati kematian.” Jika mereka tidak dihidupkan kembali, dan pasien meninggal, kemungkinan informasi kuantum ini bisa ada di luar tubuh, tanpa batas, sebagai roh. ”

~Kesadaran kuantum adalah teori kesadaran yang mendasari keterhubungan semua orang dan segala sesuatu dan didasarkan pada fakta bahwa medan kuantum dapat menjangkau segala sesuatu bahkan yang jauh di ruang angkasa.

Para fisikawan menemukan bahwa ternyata hukum-hukum fisika yang mengatur dan mengendalikan Alam semesta ini sesungguhnya adalah hukum-hukum dari pikiran kita sendiri.

Penemuan ilmiah terhadap sifat cahaya merupakan landasan utama dalam fisika modern dan hukum alam. Ini juga merupakan landasan dari studi mengenai Near Death Experience/NDE (pengalaman mendekati kematian) dan juga penelitian kesadaran modern.~

Menurut teori ini, roh-roh manusia tak lebih dari sekedar “interaksi” neuron di otak kita dan bisa saja telah hadir sejak awal waktu.

Sumber :

http://www.ewao.com/a/scientists-prove-soul-not-die-returns-universe/

Exit mobile version