BANGSA EROPA BARU MENGENAL MANDI CUCI KAKUS AKHIR …

BANGSA EROPA BARU MENGENAL MANDI CUCI KAKUS AKHIR ABAD XIX

Mandi merupakan kebiasaan yang umum saat ini, bahkan sudah menjadi kewajiban bagi kita. Biasanya mandi dilakukan untuk membersihkan tubuh dari kotoran yang menempel sepanjang hari dan sebagai sarana relaksasi. Namun pada abad pertengahan, mandi merupakan hal yang tabu di Eropa. Kebiasaaan ini berlanjut sepanjang abad pertengahan dan diadopsi oleh kebanyakan masyarakat era tersebut.
Sebelum abad pertengahan, pemandian umum jamak berada di eropa dan masyarakatnya biasa mandi secara teratur dalam pemandian umum tersebut. Awalnya pada abad ke 4-5 masehi para pendeta bahkan menyuruh warga untuk mandi demi kesehatan dan kebersihan, namun melarang pemandian umum yang mencampur wanita dan pria. Karena banyak penyalahgunaan pemandian umum, otoritas pendeta melarang pemandian umum pada abad pertengahan karena merasa fasilitas ini disalahgunakan sebagai sarana berhubungan intim yang menjerumuskan kepada dosa dan penyakit.

Larangan Untuk Mandi

Larangan gereja tersebut kemudian menyebar di kalangan warga eropa. Mereka percaya bahwa air dapat membawa penyakit melalui pori-pori kulit. Menurut ilmu medis saat itu mengatakan bahwa mandi bisa membawa penyakit dan mengakibatkan pori-pori kulit melebar sehingga orang lebih mudah terkena penyakit mematikan.
Masyarakat golongan bawah sangat memegang erat larangan gereja, mereka bahkan benar-benar tidak membersihkan diri mereka bahkan membatasi akses untuk mencuci tangan, wajah dan mulut. Mereka yakin bahwa dengan mencuci wajah akan mengakibatkan penyakit pilek hingga pengurangan daya pengelihatan.
Untuk para bangsawan, mereka hanya mandi beberapa kali dalam setahun. Catatan yang ditulis oleh seorang duta besar Rusia di Perancis bahkan mengatakan bahwa Kaisar Louis XIV memiliki bau seperti binatang liar. Hal ini karena beberapa penasihat kerajaan menyarankan beliau untuk tidak mandi selama mungkin demi menjaga kesehatan. Catatan tersebut menyatakan bahwa Louis XIV hanya mandi sebanyak dua kali sepanjang hidupnya. Ada juga catatan yang menyatakan bahwa Ratu Isabel I dari Spanyol hanya mandi sebanyak dua kali sepanjang hidupnya.
Untuk menyiasati bau badan karena tidak mandi, banyak bangsawan saat itu menggantikan mandi dengan menyeka tubuh mereka dengan parfum yang sangat banyak. Larangan untuk tidak mandi tersebut tetap dipatuhi hingga pertengahan abad ke 19 masehi.

http://www.hariansejarah.id/2017/05/mandi-kebiasaan-yang-tabu-di-eropa-abad.html?m=1

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Close