Rahasia Angka Tiga

Rahasia Angka Tiga.

Sepanjang sejarah manusia, angka tiga selalu memiliki makna yang unik, mengapa?

Jika kita melihat kembali sejarah manusia kuno, tidak peduli apapun budayanya kita melihat angka tiga selalu hadir, dengan makna sangat penting.

Apa yang membuat angka tiga begitu penting selalu hadir dalam agama, arsitektur, matematika dan bagian lain kemanusiaan.

Menurut mitos, nasib dewa dan manusia dikendalikan oleh makhluk yang sangat kuat yang dikenal sebagai “Tiga Takdir”. Berbagai budaya di seluruh dunia telah lama meyakini bahwa angka tiga merupakan sesuatu yang sakral, mistis, universal dan ilahi.

Pada abad keenam Sebelum Masehi, matematikawan Yunani dan filsuf Pythagoras memperkenalkan teorema yang terkenal :

A kuadrat + B kuadrat = C kuadrat.

Rumus Pythagoras menjelaskan hubungan matematis diantara tiga sisi segitiga siku-siku, dan peneliti di seluruh dunia percaya pada awalnya didasarkan pada desain piramid Mesir.

Menurut penelitian, Pythagoras belajar pada “Guru Besar dari Mesir” dan selanjutnya membawa pengetahuan dan kebijaksanaan Mesir ke Yunani, yang melahirkan Filsafat Yunani.

Teorema Pythagoras membuat referensi ke sebuah segitiga siku-siku seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Sisi yang berada dihadapan sudut tegak lurus adalah sisi terpanjang dan disebut sisi miring.

Dari teorema ini disimpulkan bahwa luas pada sisi miring sama dengan jumlah pada kedua sisi yang lebih pendek.

Bagi Pythagoras, dan kebanyakan filsuf kuno, matematika adalah cara yang begitu supranatural dapat jelaskan. Banyak ilmuwan dan penemu, termasuk Nikola Tesla memberi arti besar pentingnya angka tiga.

Pythagoras mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki struktur tiga bagian, ia juga menyatakan bahwa setiap bentuk di alam semesta dapat diuraikan dalam bentuk segitiga dan angka tiga.

Bagi Pythagoras dan para pengikutnya, segitiga mewakili kenaikan, segitiga dan angka tiga, menurut mereka adalah kunci semua misteri yang tersembunyi di alam semesta.

Namun Pythagoras bukanlah orang pertama yang menemukan pentingnya angka tiga. Pythagoras menerima pengetahuan dari Mesir, dan mereka mengklaim bahwa pengetahuan mereka datang langsung dari “Dewa”, makhluk yang bukan berasal dari Bumi, sehingga dalam hal ini orang Mesir menerima informasi ini berasal dari makhluk Extraterrestrial – “Para Dewa”.

Pythagoras adalah orang pertama yang menyebarkan pengetahuan ini di luar Mesir, dan pada dasarnya, mulai membuka dunia, berupa pengetahuan suci yang berasal dari “Para Dewa”.

Ini adalah fakta bahwa segitiga Pythagoras mungkin berisi kebijaksanaan yang kita masih belum pahami, dalam hal dunia fisik dan geometri bumi dapat terhubung hingga dunia lain yang mungkin hidup berdampingan dengan kita.

DNA.

Semua organisme hidup tergantung pada tiga jenis molekul yang sangat penting untuk fungsi biologisnya. Molekul-molekul ini adalah DNA, RNA dan protein, dan diklasifikasikan sebagai molekul makro biologis. Tanpa DNA, RNA dan protein, bentuk kehidupan tidak bisa terwujud. Ringkasan sederhananya adalah bahwa DNA membuat RNA, dan kemudian RNA membuat protein.

Pada tahun 1966 ilmuwan mengumumkan terobosan terbesar dalam ilmu pengetahuan. mereka berhasil memecahkan Kode Genetik. Setelah bertahun-tahun penelitian para ilmuwan menemukan bahwa struktur DNA terdiri dari serangkaian tiga kombinasi molekul yang dikenal sebagai kembar tiga.

Kode genetik ini terdiri dari tiga huruf “kata” yang disebut kodon terbentuk dari urutan tiga nukleotid (seperti ACT, CAG, TTT). Hal ini membuat angka tiga sangat penting karena dapat dikatakan bahwa ini merupakan kunci keberadaan kita, kunci untuk memahami bahasa DNA yang rumit.

DNA adalah asam nukleat bersamaan dengan protein dan karbohidrat, menghasilkan tiga molekul makro utama yang penting untuk membentuk kehidupan yang ada.

Tiga Piramid Besar di Dataran Tinggi Giza.

Dibangun lebih dari 4.000 tahun yang lalu monumen ini bisa dikatakan paling terkenal di dunia dan banyak menggunakan segitiga, paling megah dalam arsitektur, dengan bentuk geometris sederhana yang “sempurna”.

Peradaban Mesir Kuno mungkin salah satu peradaban pertama di bumi yang menggunakan geometri, matematika dan arsitektur yang dikombinasikan dalam kaidah dan cara yang rumit.

Kombinasi ini memudahkan mereka membangun monumen hingga para arkeologis dan ilmuwan mengalami kesulitan untuk menjelaskannya.

Segitiga adalah salah satu bentuk pola dasar yang mungkin bersifat bawaan ke dalam kesadaran manusia, dan ini dapat ditemukan dalam wujud monumen seperti piramid.

Rahasia Angka Tiga dan Alkimia.

Salah satu ilmuwan paling berpengaruh pada abad ke-17 adalah Isaac Newton. Newton memperkenalkan apa yang menjadi dasar dari semua fisika modern : tiga hukum gerak, tetapi apa yang banyak orang tidak ketahui, adalah fakta bahwa Isaac Newton adalah orang yang sangat mistis dan sangat tertarik pada alkimia.

Ditemukan di antara dokumen mengenai filsafat, astronomi dan terjemahan matematika dari dokumen kuno yang disebut “Tablet Zamrud” dikenal sebagai Smaragdine Table, atau Tabula Smaragdina yang membuat para alkemis terpesona selama ratusan tahun. Hal ini diyakini bahwa tablet ini adalah salah satu dari beberapa informasi tentang praktek alkimia dan rahasia alam semesta.

Dikatakan bahwa tablet zamrud berisi seluruh pengetahuan tentang alam semesta. Kebijaksanaan kuno transmutasi, rahasia kosmos dan umur panjang yang menurut peneliti, tablet ini ditemukan dalam Piramid Besar ribuan tahun yang lalu.

Tapi salah satu kalimat yang ditulis di salah satu tablet ini telah menarik perhatian kita :

“Tiga adalah misteri besar, berasal dari satu yang besar”, jadi pada dasarnya ini adalah angka tiga yang menghubungkan alam semesta dan kosmos.

Kebijaksanaan, kesadaran dan kekuatan semua berasal dari interaksi angka tiga.

Jika ada yang bisa mendapatkan pengetahuan ini, orang itu akan menjadi penguasa kehidupan, menguasai kematian, semacam makhluk supranatural, manusia super yang singkatnya bisa melakukan apa saja.

Terjemahan Newton.

Sebuah naskah terjemahan oleh Isaac Newton ditemukan di antara kertas kerja alkimianya, saat ini disimpan di Perpustakaan King College, Universitas Cambridge :

1. Tis true without lying, certain & most true.

2. That which is below is like that which is above & that which is above is like that which is below to do the miracles of one only thing

3. And as all things have been & arose from one by the mediation of one: so all things have their birth from this one thing by adaptation.

4. The Sun is its father, the moon its mother, the wind hath carried it in its belly, the earth is its nurse.

5. The father of all perfection in the whole world is here.

6. Its force or power is entire if it is converted into earth.

7. Separate thou the earth from the fire, the subtle from the gross sweetly with great industry.

8. It ascends from the earth to the heaven & again it descends to the earth & receives the force of things superior & inferior.

9. By this means, you shall have the glory of the whole world

10. & thereby all obscurity shall fly from you.

11. Its force is above all force. For it vanquishes every subtle thing & penetrates every solid thing.

12. So was the world created.

13. From this are & do come admirable adaptations whereof the means (or process) is here in this. Hence I am called Hermes Trismegist, having the three parts of the philosophy of the whole world

14. That which I have said of the operation of the Sun is accomplished & ended.

Ada Tiga Energi Besar Dalam Keyakinan Hindu yang Berperan Dalam Kisah Penciptaan.

Shiwa sebagai kepala rumah tangga dengan istri Parwati seperti yang digambarkan dalam lukisan Rajput Tahun 1820.

Dewa Brahma adalah salah satu yang menciptakan segala sesuatu, Wisnu yang memelihara realitas, dan Siwa bertanggung jawab atas kehancuran. Anda tidak dapat memiliki pembaharuan, Anda tidak bisa terus tumbuh tanpa energi destruktif. Jadi pada dasarnya 3 “Dewa” ini menjaga keseimbangan tertentu.

Dalam agama Hindu, Shiwa sering digambarkan dengan trisula, garpu mewakili tiga kekuatan fundamentalnya: kehendak, tindakan dan pengetahuan. Dia juga sering digambarkan memiliki mata ketiga di tengah-tengah dahinya. Dengan mata itu, ia bisa melihat hal-hal tertentu. Dan memiliki kewaskitaan.

Shiwa digambarkan memiliki mata ketiga, tepat di tengah-tengah di dahinya, di antara kedua mata. Dikatakan bahwa ketika “mata ketiga” nya terbuka, memancarkan sejumlah besar energi, dan semuanya menjadi jelas, ia masuk ke dalam harmoni dengan kosmos, menjadi setara dengan frekuensi kosmik, harmoni yang sempurna. Kita juga temukan bahwa banyak budaya di India kuno dan Asia juga menggambarkan makhluk dengan mata ketiga namun ini jarang di bagian dunia lain. Hal ini diyakini menjadi pusat kekuatan spiritual seseorang.

Shiwa memiliki banyak bentuk seperti baik hati dan menakutkan. Pada tingkatan tertinggi Shiwa adalah tak terbatas, transenden, tidak berubah dan tak berbentuk. Dalam aspek baik hati, ia digambarkan sebagai Yogi mahatahu yang hidup sebagai pertapa di Gunung Kailash, serta berumah tangga dengan istrinya Parwati dan kedua anaknya, Ganesha dan Kartikeya dan dalam aspek menakutkan, ia sering digambarkan sebagai pembunuh iblis. Shiwa juga dianggap sebagai dewa pelindung dari yoga dan seni.

Sumber :

http://www.ancient-code.com/secret-code-number-three/

Leave a Reply

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Close